By Febby Sahla
Malam ini…, purnama begitu cantik menghias langit, setelah senja tadi gerimis membasahi…, seolah ingin sedikit memberi kesejukan di tiap hati…
Seperti hari kemarin, selalu ingin ku ketuk pintu Rabb ku dengan seok langkahku… Begitu menjadi pentingkah sebuah pernyataan yg sejatinya hanya antara sesama mahluk Mu… Dan.., aku tak pernah lelah menunggu, mencari, dan mengeja arti pesan di balik kata itu…
Malam pekat, waktu terasa kian mencekat tapi aku tahu suatu hari akan ku dapat, sebuah jawaban tepat dan tak ada keraguan ku dapat.
“Maafkan Ayah, nok”… Ya Rabbi, apa makna kalimat ini? kian hari kian terasa menyesak di hati. Seorang yang begitu berarti dalam hidup, yang menjadi inspirasi dan motivator.., berulang kali ucapkan kalimat itu padaku. Dan hanya harap ikhlas terlontar agar aku tegar, tegar, tegar… dan tegak menapak jalan hidup yang makin tak enak…
Aku tak kan lelah mencari arti kalimat itu meski dengan keterbatasanku… Seperti begitu sayangnya engkau padaku.., aku ingin jiwamu yang telah terpisah ruang dan waktu sesekali datang mengunjungiku… Aku tahu, engkau dulu paling tahu tentang aku, tentang betapa keras kepalanya aku.., bagaimana aku diam saat masalah bertubi-tubi mendera.., dan sedikit tertawaku meski bahagia sedang datang menyelimutiku…
“Maafkan nok, bila mengecewakan mu, Yah,” ahh… seperti masih ada sosokmu disampingku dan begitu terngiang ucapan saat kau genggam tanganku dalam kelemahanmu, “…karena gw gak cuma bapak loe, tapi gw sahabat, gw kawan… gw tau bagaimana loe betul2 sembunyiin rahasia hati loe dari gw, nok.” Duh Gusti Allah… hamba mohon ampun…
Febby Sahla. Tinggal di Semarang.