By Sophie Mou
— Dari judul asli, artikel “Dinding yang Transparan”
Seks tabu? Benarkah seks itu tabu? Seks masih tabu dibicarakan secara terbuka, di negara Indonesia bahkan ketika kita telah menginjak abad 21 seperti sekarang ini. Setiap pembicaraan yang menyangkut seks selalu ditanggapi dengan pemikiran vulgar dan tidak pantas dibahas secara gamblang dan terbuka. Mengapa seks dianggap tabu, setiap manusia membutuhkan seks, seks sudah menyatu di dalam kehidupan manusia, dimulai dari zaman Cleopatra sampai zaman Lady Gaga kini.
Penulis artikel mengenai seks, selalu dikaitkan dengan gambaran yang tidak baik, Salah satunya adalah La Rose.
Mulai menulis pada November 2006, dimulai dari tulisan kecil di sebuah kolom kesehatan di dunia maya, bernaung dibawah bendera sebuah media terkemuka. Dari tulisan ringan, sampai akhirnya berubah haluan menjadi penulis sexsiologi. Mengapa berubah haluan? Tulisan mengenai Sex lebih diminati, selalu dinantikan oleh pembaca. Artikel yang berjudul “Satu Malam Saja Ya, Sayang“, dibaca oleh 81744 pembaca, suatu jumlah yang fantastis.
Dalam kehidupan masyarakat, banyak terdengar kisah seputar seks, baik yang menyedihkan maupun yang menyenangkan. Seks dijadikan komoditas, dalam hal ini sejak zaman dahulu wanita terbiasa dijadikan korban semata.
Read more of this post