GigoLo KuTa DiproTes… Bali Surga Wisata Seks? Cowboys in Paradise..
April 26, 2010 11 Comments
Fenomena gigolo ada di Kuta, Bali? Wow… Trailer di atas adalah karya dokumenter sutradara Amit Virmani – sutradara asal Singapura keturunan India, yang mencoba menangkap sebuah potret situasi masyarakat Kuta saat ini, tentang kehidupan seks spesifik menyangkut perilaku gigolo di Bali setelah kunjungannya di Bali kemudian bertemu dengan seorang anak setempat laki-laki berusia 12 tahun yang bercita-cita jadi gigolo… š
NB: Saat artikel ini disusun, trailer di atas masih dapat ditayangkan, tetapi setelah semakin banyak pengakses, YouTube mewajibkan login dulu…
Virmani mengaku terkejut dengan pernyataan si anak, seperti diungkapkannya di situs cowboysinparadise.com, Senin, 26 April 2010 saat pertemuan tersebut, “Kalau saya sudah besar nanti, saya mau memberi layanan seks untuk gadis Jepang…”
Boleh saja Virmani memotret situasi Bali saat ini seperti yang diungkapkann dalam wawancaranya di situs twitchfilm.net, bahwa faktor kemiskinan dapat dipakai sebagai rasionalisasi si anak tersebut. Bagaimana kehadiran turis perempuan di Bali justru sebagai pemakai jasa seks, menurutnya ini jelas adalah hanyalah sebuah praktek prostitusi belaka.
Yang pasti film ini dapat menyesatkan citra Bali itu sendiri, seperti yang terjadi dengan citra ‘miring’ Bangkok sebagai surga seks di Timur yang selalu didengungkan media-media Barat tentang kota Bangkok, yang juga ditolak oleh warga Bangkok. Beragam komentar tentang film ini, tentu ada yang setuju, ada juga yang tidak senang lantaran terkesan tidak menggambarkan wisata Kuta yang sebenarnya…
Lihatlah pendapat masyarakat lokal Bali, protes dari warga dan tokoh masyarakat Kuta. Film Cowboys Paradise jelas tampaknya menyorot sebuah segi tanpa menyampaikan kenyataan sebenarnya. Sungguh suatu penyimpangan karena menyebut Kuta sebagai surga wisata seks bagi ribuan turis wanita… Gila deh… Emang Bali tempat lokalisasi seks apa…??
Penyampaian kesan sah-sah saja dari Virmani, walau hal ini tidak ditampik penduduk setempat, tetapi hal ini jelas bukan gambaran Bali secara utuh sebagai area tempat wisata yang menawarkan budaya unik, spiritualitas agama Hindu dan alam yang eksotis….., seperti yang dikatakan oleh Bendesa Adat atau Kepala Desa Adat Kuta I Gusti Ketut Sudira, “”Saya tidak menghindar. Kenyataannya (gigolo) ada, tapi itu dari luar,” katanya, “Ini terbukti saat sidak kemarin, mereka tidak punya identitas.”
Ya… Bali tetap menampilkan keindahannya, turis tetap berdatangan, laki-laki dan perempuan silahkan saja…
Penilaian Virmani tentang keindahan yang ditawarkan itu hanya semu, aaahh… Masak siyy…?? Jangan-jangan dia yang gigolo… Hahaa…..
(Berbagai sumber comboysinparadise.com, twitchfilm.net, kompas online, detik.com, liputan6.com, Foto twitchfilm.net)
Artikel Terkait:
1. Trailer film “Cowboys in Paradise” di YouTube
2. Film Dokumenter Gigolo Bali Beredar di Internet
3. Gigolo Ada, tapi Bukan “Local Boys”…
4. Wisata Kuta Tumbuh Bukan karena Gigolo
5. Situs Film “Gigolo Kuta” Mati Kehabisan Bandwidth
About -dN5
Stories From The Road... SFTR 
iya juga sich… di Bali kayaknya banyak berkeliaran itu tuuhh… tour guide….. Peluang terjadi rangkap sebagai pemuas jasa layanan ‘sex’ dapat saja terjadi……
Persoalannya mbak, jangan sampai merusak citra Bali sebagai daerah wisata…
Persoalan seperti ini sudah menjadi penyakit sosial…
bener ga sich…?
Memang ada, tetapi gejaLa seperti ini bukannya ‘khas’ kota-kota besar lain yaa…..
kLo boLeh tahu gigolo itu mengharapkan kepuasan/memberi atau hanya berharap ‘rupiah’ aja……????
Yaa begiTuLah mas Yitno… memang motif awaL adaLah mendapatkan ‘uang’ – karena fakTor kemiskinan…, hanya ‘service’ nya itu Looohh….. š
Yang pasti terkuaknya beriTa ini tenTu membuat sedih masyarakat Bali umumnya dan haL ini tidakLah menggambarkan BaLi seuTuhnya… Praktek gigoLo modeL seperTi ini sebenarnya mudah ditemui di koTa2 besar….
Hanya kita menjadi terkejut seTeLah menjadi pemberiTaan besar….
Kuta Bali…….. Surga bagi para penggemar SEX bebas……….
kalo bali bukan wisata sex…berarti disana nggak ada penjaja sex yah…nggak boleh ada sex bebas tho di bali…hehehe
Yaahh…… Semoga hal baik tetap terjadi disana mas…. Image sebagai tempat wisata memang selalu seperti itu, tetapi Bali dikenal karena Wisata yang Unik terkait Budaya Khas, seperti halnya Yogyakarta juga….
Pingback: Kondom Permen..? Bisa dimakan loh… « Stories From The Road… SFTR
Pingback: Terima Kasih Itu Menyejukkan « Stories From The Road… SFTR